BAB I
A.      Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas rendah di SD Utama 2 untuk setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah oleh guru, misalnnya antara mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia disampaikan secara terpisah. Demikian juga misalnya mata pelajaran IPA dan IPS.
Dalam pelaksanaan kegiatan menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang berkembangnya anak untuk secara holistik dan hal ini membuat kesulitan bagi peserta didik.
Selain itu pada proses pelaksanaan pembelajaran guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak mampu menciptakan kondisi siswa lebih termotivasi dalam belajar, seperti pemanfaatan media belajar.
Permasalahan belajar dikelas II di SD Negeri Utama 2 Tarakan pada saat mengikuti kegaitan pembelajaran mata pelajaran IPA pada materi pelajaran sumber energi. Hasil belajar siswa kelas II saat mengikuti ulangan harian jauh dibawah nilai standar sesuai tuntutan KKM yang telah ditentukan oleh guru sendiri.
Kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan agar siswa tuntas dalam mengikuti pelajaran IPA kelas II adalah 70. Sedangkan hasil yang diperoleh belum maksimal untuk keberhasilan dalam belajar. Banyak siswa dikelas II – 5 terdiri atas laki-laki 19 orang sedangkan perempuan 11 orang, dengan jumlah keseluruhan 30 orang siswa.
Faktor yang menjadi penyebab rendahnya nilai hasil belajar siswa adalah : 1. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran, 2. Guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak menggunakan media dan alat peraga yang inovatif, 3. Hampir sebagian besar siswa tidak memiliki buku pelajaran tematik, 4. Penjelasan materi pelajaran lebih berpusat pada guru sehingga tidak tercipta kondisi keaktifan dari siswa. Atas dasar masalah diatas sehingga tertarik untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan rendahnya hasil belajar mengikuti pelajaran IPA dikelas II – 5 , agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA (sumber energi) dengan menggunakan model pembelajaran tematik.
B.       Indentifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah maka di identifikasi permasalahan pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Pembelajaran guru di dalam kelas masih menggunakan model pembelajaran tradisional artinya guru lebih kuasai situasi kelas, guru aktif murid pasif
2.      Siswa tidak termotivasi karena dalam pelajaran guru tidak menggunakan media pelajaran.
3.      Dalam penilaian kemampuan siswa tidak memperhatikan minat dan bakat anak.
4.      Pada pembelajaran kelas rendah seperti kelas 1 sampai kelas 3 konsep pengajaran masih dilakukan secara terpisah antar mata pelajaran lainnya.
5.      Hampir kebanyakan siswa tidak memiliki buku pelajaran seperti buku tematik.
6.      Dalam penyampaian materi pelajaran guru tidak menguasai multimedia.
7.      Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA sehingga mendapat nilai rendah.
8.      Tidak adanya media pembelajaran yang khusus untuk mempelajari materi pelajaran.
9.      Guru lebih banyak menggunakan pola pengajaran yang lama yaitu lebih banyak menggunakan buku paket sementara aktifitas siswa hanya mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh guru.
10.  Masih banyak guru menerapkan pola pengajaran lebih banyak ceramah dan pemberian tugas dikelas tanpa melibatkan keaktifan siswa untuk berkarya, menemukan hal yang baru dari kemampuan murid sendiri.

C.      Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah maka permasalahan yang ditemui dalam penelitian tindakan kelas di kelas II-5, sehubungan dengan kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam mengikuti kegiatan belajar pada mata pelajaran IPA, maka pada penelitian ini hanya membahas mengenai usaha meningkatkan hasil belajar siswa di kelas II-5 terhadap mata pelajaran sains dengan menggunakan model pembelajaran tematik bantuan media.
D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan :
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas II – 5 dengan bantuan media pembelajaran TIK dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pelajaran sumber energi di SDN Utama 2 Tarakan
E.       Tujuan Penelitian
Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA (sumber energi) menggunakan model pembelajaran Tematik berbantuan media pembelajaran TIK di kelas II – 5 SDN Utama 2 Tarakan
F.       Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut ;
1.      Bagi siswa :
a.       Dapat meningkatkan motivasi dan hasil mata pelajran
b.      Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
2.      Bagi guru :
a.       Informasi mengenai tingkat motivasi belajar siswa dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
3.      Bagi sekolah :
a.       Sebagai masukan yang bermanfaat dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa SD Utama 2 Tarakan dengan meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.



















BAB III
Metode Penelitian
A.    Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas II SD Negeri Utama 2 Tarakan dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Dalam mata pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan menggunakan model pembelajaran Tematik berbantuan media pembelajaran TIK di kelas.
B.     Faktor penelitian
Beberapa variabel yang akan dilakukan dalam penelitian peningkatan hasil belajar siswa.
C.    Desain Penelitian
1.      Penelitian dilaksanakan di Kelas II – 5 SD Utama 2 Tarakan dengan Jumlah siswa 30 orang.
2.      Tempat penelitian di SD Utama 2 Tarakan kelas II -5
3.      Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Juni dan Juli 2011.
D.    Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan yaitu dengan tahapan siklus penelitian yang dapat dilaksanakan dengan dua siklus dengan penjelasan sebagai berikut :
Langkah-langkah PTK
Siklus I
Tahap Perencanaan ( Planning)
1.      Mengidentifikasi masalah
2.      Menganalisis dan merumuskan masalah
3.      Merancang model pembelajaran
4.      Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir)
5.      Menyusun kelompok belajar siswa
6.      Merencanakan tugas kelompok
Tahap melakukan tindakan (Action)
Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai perencanaan
1.      Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai perencanaan
2.      Menerapkan model pembelajaran
3.      Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran
4.      Memperhatikan alokasi waktu yang ada dalam melaksanakan kegiatan
Tahap mengamati (observasi)
1.      Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala sekolah untuk rencana observasi
2.      Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran yang dilakukan guru.
3.      Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penerapan pembelajaran.
4.      Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
Tahap refleksi
1.      Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi
2.      Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan pembelajaran dengan kerja kelompok dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
3.      Melakukan refleksi terhadap penerapan 1 pembelajaran dengan kerja kelompok
4.      Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa.
Siklus II
Tahap refleksi /siklus II meliputi
Tahap perencanaan (Planning)
1.      Hasil refleksi dievaluasi, di diskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
2.      Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
3.      Merancang perbaikan II berdasarkan refleks siklus I
Tahap melakukan tindakan (Action)
1.      Melakukan analisis pemecahan masalah
2.      Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penerapan pembelajaran
Tahap mengamati (observasi)
1.      Melakukan pengamatan terhadap penerapan pembelajaran
2.      Mencatat perubahan yang terjadi
3.      Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran dan memberikan balikan.
Tahap refleksi (reflection)
1.      Merefleksi proses pembelajaran
2.      Merefleksi hasil belajar siswa
3.      Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian
E.     Kriteria Keberhasilan
Penelitian akan dihentikan jika 75 % siswa mendapat nilai sama atau lebih dari KKM yang dianggap selesai.